Mendaftar CPNS? Ngga La Yaw!
Seperti biasanya menjelang akhir tahun seperti sekarang ini, pendaftaran CPNS di beberapa departemen pemerintah mulai dibuka untuk menjaring pegawai-pegawai baru.
Seorang teman mengajak saya untuk ikutan seleksi CPNS ini. Katanya untuk memuaskan rasa penasaran dan memanfaatkan sisa batas umur maksimal yang ditetapkan bagi pelamar CPNS.
Tahun depan udah 35 tahun. Ga bisa lagi mendaftar jadi pegawai negeri. :hammer
Tapi saya menolak ajakan teman saya tersebut.
Untuk apa saya menukar kebebasan saya saat ini dengan keterbatasan yang akan saya alami bila menjadi pegawai negeri. Misalnya menjadi bawahan bagi orang lain, bekerja dalam batasan waktu tertentu, dan yang paling berat adalah meninggalkan anak-anak dengan orang lain.
Belum lagi dengan kemacetan yang harus saya hadapi setiap hari saat pulang pergi menuju dan dari tempat bekerja.
Iiih..makasih deehhh.
Bukannya saya tidak pernah mengalami itu semua.
:maho
Empat tahun lalu, saya pernah bekerja di perguruan tinggi negeri di Bogor dan nyaris diangkat menjadi PNS. Tetapi kemudian saya putuskan untuk berhenti karena diboyong suami pindah ke Bekasi. Awalnya saya memang merasa berat hati tapi kini saya tidak menyesali keputusan tersebut.
Sekarang meski tidak bekerja saya memiliki usaha di rumah. Saya pun mulai menikmati hasil dari bisnis online yang sedang saya jalani. Saya tetap mendapat penghasilan meski tetap di rumah menemani anak-anak bermain dan belajar serta mengurus sendiri segala keperluan keluarga.
Memang sih, untuk sebagian besar masyarakat menjadi PNS masih memiliki gengsi tersendiri. Tak terkecuali bagi orang tua saya yang merasa sedikit kecewa karena saya melepaskan kesempatan tersebut.
Lowongan CPNS masih memiliki daya tarik tersendiri bagi banyak orang. Terbukti dengan selalu membludaknya pelamar yang mengikuti seleksinya. Bahkan tidak jarang terjadi kerusuhan saat pendaftaran dibuka.
Saya pernah mengalami kerusuhan sewaktu mendaftar CPNS di Departemen Keuangan pada tahun 2002. Hanya untuk mendapatkan selembar formulir pendaftaran, ribuan orang rela mengantri berjam-jam berdesak-desakan di bawah terik matahari. Begitu terdengar kabar bahwa formulir sudah habis, orang-orang yang sudah tidak sabar menunggu menjadi beringas dan marah hingga terjadi kerusuhan.
Kalau sekarang saya ingat-ingat lagi peristiwa itu, rasanya kok lucu sekaligus bodoh ya.
Kok saya mau-maunya begitu.
Jadi kalau sekarang saya diajak untuk mengalami semua kerepotan itu sekali lagi….
Ngga la yaw.
Mending bisnis online aja di rumah. Sudah jelas enaknya, jelas hasilnya.
Ngapain repot-repot melamar CPNS.
:alay
Komentar
Posting Komentar