Waspada Pangan Asli Tapi Palsu
:marah Saya kesal dan marah kalo nonton lagi siaran TV tentang investigasi terhadap produk-produk konsumen yang sering dipalsukan di pasaran hanya untuk mengambil keuntungan semata, yang tidak saja merugikan masyarakat tetapi juga berbahaya bagi kesehatan.
Oleh karena itu sudah seharusnya kita waspada terhadap produk-produk yang tampak asli tetapi palsu tersebut, terutama bahan pangan yang kita konsumsi sehari-hari. Silahkan simak tips berikut ini untuk mengenali bahan pangan yang rentan dipalsukan dan bagaimana cara mendeteksinya.
- Minyak Sayur
Minyak jelantah yang dikemas ulang dalam plastik literan. Diperoleh dari sisa restoran/industri pangan. Berwarna lebih gelap, namun beberapa ada yang dijernihkan secara ilegal menggunakan bleaching agent sehingga warnanya jernih.
CIRI: Aromanya menyimpang dan cepat berasap walau suhunya belum maksimal.
BAHAYA: Bisa menimbulkan resiko jantung koroner.
- Kakap Merah
Karena ikan kakap merah lebih mahal, kakap putih umumnya dipalsukan dengan diberi pewarna merah untuk tekstil.
CIRI: warna merahnya luntru jika diusap.
BAHAYA: Bisa menimbulkan resiko kanker.
- Ayam Utuh
Ayam mentah kadaluwarsa dibuat kencang kembali melalui proses ilegal berupa perendaman air berformalin.
CIRI: Aromanya tidak segar jhas daging ayan dan berwarna lebih pucat.
BAHAYA: Bisa menimbulkan resiko kanker.
- Telur Rebus & Pindang
Dipalsukan dari telur mentah yang hampir kadaluwarsa. Untuk menyamarkan bagian putih yang sudah berubah kecoklatan, sering diolah menjadi telur pindang. Banyak dijajakan di transportasi umum, seperti kereta api.
CIRI: Letak kuning telurnya terlalu ke pinggir dan rongga udara pada ujungnya besar.
BAHAYA: Jika direbus hingga matang tidak membahayakan kesehatan , hanya saja rasanya kurang prima.
- Telur Asin
Bukan dari telur bebek, namun dari telur ayam yang diberi pewarna biru tosca untuk tekstil.
CIRI: Ukurannya lebih kecil dari telur bebek. Warnanya tidak secerah aslinya.
BAHAYA: Bisa menimbulkan resiko kanker.
- Telur Ayam Kampung
Dipalsukan dari telur ayam ras/broiler yang kebetulan berukuran kecil. Bentuknya tidak seruncing seperti telur ayam kampung. Dicelupkan ke dalam larutan klorin agar putih,
CIRI: Warna kulit telur justru terlalu putih, tidak berwarna salem seperti telur ayam kampung asli.
BAHAYA: Meningkatkan resiko penyakit jantung koroner dan tekanan darah tinggi.
Sumber: Majalah Femina
Komentar
Posting Komentar