Sahabat Terbaik
Dari sekian banyak sahabat yang dekat dengan saya, ada seseorang yang sudah saya anggap lebih dari sekedar sahabat. Seseorang yang saya anggap sebagai saudara sendiri. Orang tua dan adik-adik saya pun mengenalnya cukup dekat. Termasuk anak-anak dan suami saya juga cukup akrab dengannya.
Saya mengenalnya lebih dari 22 tahun yang lalu saat kami masih duduk di bangku kelas 3 SMP. Pertemanan kami berlanjut di 3 tahun semasa SMA dan sama-sama menjadi anggota Pramuka. Selepas SMA, kami sempat tidak bertemu beberapa tahun lamanya karena dia kuliah di luar kota. Kami kembali sering bertemu setelah sama-sama bekerja.
Saat masih gadis dulu, bersama dengan sahabat lainnya, kami sering menghabiskan waktu untuk bersenang-senang. Jalan-jalan, makan, nomat (nonton hemat), berenang bahkan berlibur bersama. Masih segar dalam ingatan saya, saat kami pergi liburan ala turis dari Bogor ke Temanggung, nyambung ke Yogyakarta lalu lanjut ke Bromo. Sungguh pengalaman yang sangat menyenangkan 🙂
Sekarang kami berdua sudah sama-sama menikah. Kami tak lagi bebas bertemu kapanpun kami mau. Walaupun demikian, saya selalu menyempatkan diri untuk menghubunginya atau sebaliknya. Baik itu via sms, chat di fb atau ngobrol hingga berjam-jam lamanya di telpon.
Kadang-kadang saya merasakan keinginan tiba-tiba untuk menghubunginya. Atau bermimpi tentangnya. Belakangan saya baru tau kalo dia sedang mengalami sesuatu. Mungkin karena hubungan yang sangat dekat itulah sehingga ada kontak batin di antara kami.
Dan seperti layaknya saudara, banyak hal telah kami lewati bersama. Banyak peristiwa dimana kami tertawa gembira atau menangis bercucuran air mata dan bahkan bertengkar dan kecewa satu sama lain. We are truly sisters for each other.
Dia adalah sahabat terbaik saya. Benar-benar seorang sahabat dalam suka dan duka. Saat saya terpuruk karena patah hati, dia ada disana untuk menghibur dan menyemangati saya. Saat saya sibuk dengan persiapan pernikahan, dia tak segan-segan mengulurkan tangannya untuk memberikan bantuan. Bahkan dia turut pula menjaga baby Hanum saat saya dilarikan ke rumah sakit karena perdarahan saat melahirkan.
Saya sangat mengagumi dan sekaligus menaruh hormat padanya. Dia adalah sosok wanita yang luar biasa dengan pengalaman hidup yang sangat penuh warna. Berbagai kejadian dan cobaan hidup yang telah dialaminya, membuatnya menjadi seorang wanita yang sangat tegar dan kuat.
Kepribadiannya yang hangat, ramah dan supel membuatnya mudah diterima di lingkungan manapun. Siapa pun akan dengan sangat mudah merasa akrab dengannya. Namun dibalik keceriaan yang selalu ditampilkannya, saya tau pasti, di dalam hatinya tersimpan kesedihan yang tersembunyi.
Saat ini, sahabat saya tersebut sedang mengalami masa-masa sulit dalam hidupnya. Sebagai sahabatnya, saya merasa tak berguna karena tak mampu berbuat banyak untuk menolongnya. Hanya doa yang senantiasa saya panjatkan tatkala saya bersujud di tengah malam, memohon kepada Allah SWT agar menunjukkan jalan yang terbaik untuknya.
Satu hal yang saya yakini bahwa tiada satupun peristiwa di dunia ini yang terjadi tanpa kehendak Allah SWT. Selalu ada hikmah dibalik semua kejadian yang menimpa kita. Dan Allah tak akan memberikan cobaan diluar kemampuan kita untuk memikulnya.
So..sahabatku tersayang, aku tau pasti engkau selalu bisa menghadapi cobaan sesulit apapun. Dan ingatlah… di Bekasi, mendung tak selalu berarti hujan #hehehe :)… dan matahari akan bersinar lagi setelah hujan berhenti. Yakinlah bahwa ada kebahagiaan menanti di ujung penderitaanmu.
Doaku selalu menyertaimu.
Untuk sahabat terbaikku: Rina
Komentar
Posting Komentar