Doa Untuk Seorang Teman
عَنْ أَبِي سَعِيْد الْخُدْرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ اْلإِيْمَانِ
[رواه مسلم]
Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
Dari Abu Sa’id Al Khudri radiallahuanhu berkata : Saya mendengar Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Siapa yang melihat kemunkaran maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman.
(Hadist Riwayat Muslim)
Membaca hadist di atas, barangkali saya kini sedang dalam kondisi selemah-lemahnya iman, karena hanya mampu menolak dalam hati tatkala melihat kemunkaran terjadi di depan mata.
Astagfirullahaladzim..
Saya sedih melihat seorang teman melakukan kesalahan yang bisa dibilang sangat fatal.
Tapi saya tak mampu berbuat banyak, melakukan sesuatu atau bahkan sekedar memberi teguran kepadanya.
Saya hanyalah orang biasa tanpa harta dan kedudukan, yang mungkin dianggap tidak lebih baik dari keadaannya yang lebih sukses dalam karir, lebih mapan atau sederet kelebihan lainnya yang dia miliki.
Memang saya bukan siapa-siapa baginya. Bukan pula orang yang berhak ikut campur dalam urusan pribadinya.
Saya hanya seorang teman dari masa lalu yang pernah menghabiskan waktu bersama-sama dengan dirinya.
Namun atas dasar itulah saya mengasihaninya.
Saya kasihan melihatnya menghancurkan dirinya sendiri. Entah demi apa dia melakukannya.
Kebutuhan akan materi? Atau sekedar aktualisasi diri?
Apalah artinya sejuta materi dan kedudukan tinggi itu bila hidup tanpa ada keberkahan Allah SWT didalamnya. Materi dan kedudukan itu semua hanya bersifat sementara. Semua itu hanya titipan Allah. Dalam sekejap Allah bisa mengambil semua itu darinya.
Lupakah ia di dunia ini tak ada yang abadi. Lupakah ia akan hidup sesudah mati. Lupakah ia akan pertanggungjawaban di akhirat nanti.
Pada akhirnya, saya hanya bisa berdoa untuknya.
Semoga Allah membukakan pintu hatinya untuk kembali ke jalan yang benar.
Amiin ya robbal alamin
Komentar
Posting Komentar