Belajar dari Game Candy Crush Saga
Sejak hijrah ke android beberapa bulan lalu saya jadi ketularan main game Candy Crush Saga di Facebook. Gara-gara Hanum dan Zhafif, saya download game itu di hape. Padahal sebelumnya saya paling anti maen game di Facebook. Paling ga suka kalo ada orang yang invite saya maen game.
Dulu tuh kalo ada undangan permainan, saya akan langsung blok permainannya. Kalo orang yang sama berkali-kali mengundang saya aneka permainan yang berlainan, saya blok juga orangnya sekalian. Sampe segitunya 😀
Setelah saya main game Candy Crush ini beberapa lama, ternyata ada pembelajaran yang bisa saya ambil dari permainan ini buat bisnis saya di d’BC Network. Buat yang ga tau, biar saya jelaskan sedikit tentang game ini.
Jadi, Candy Crush Saga itu sejenis permainan mirip tetris – tau tetris dong yaaa :p Ada banyak bola-bola berwarna warni: merah, kuning, hijau dan oranye, Tugas pemain adalah mengumpulkan minimal 3 bola dalam satu warna untuk mendapatkan poin sampai targetnya tercapai. Semakin tinggi levelnya semakin bertambah tingkat kesulitannya.
Ada saat dimana setelah mencapai level tertentu, pemain membutuhkan bantuan pemain lain untuk bisa melanjutkan ke level berikutnya. Disinilah saat seorang pemain mengirimkan permintaan ticket kepada sesama pemain lainnya di Facebook.
Pemian juga dibatasi hanya bisa bermain dengan 5 “nyawa”. Saya ga bisa menemukan terjemahan yang tepat untuk istilah “life” di permainan ini. Jika life ini habis dipakai, pemain harus menunggu sekian puluh menit sampai terkumpul 5 “nyawa” lagi. Kecuali jika pemain bersedia membayar, pemain bisa langsung melanjutkan permainan tanpa harus menunggu.
Lalu dimana letak pembelajaran bisnisnya?
Sama seperti permainan ini, bisnis saya di d’BC Network juga ada level-levelnya. Seperti diketahui, bisnis yang dijalankan d’BC Network itu adalah bisnis M*LM Oriflame. Di setiap level di Oriflame, yang dijelaskan dalam Success plan Oriflame, mulai dari level terbawah sampai teratas, memiliki target-target yang harus dicapai. Semakin tinggi level, semakin besar target yang harus dicappai dan tentu saja tantangannya pun semakin besar.
Saat saya bermain Candy, ada kalanya saya bisa melewati level-levelnya dengan cepat hanya dengan satu kesempatan. Tapi terkadang saya mentok sampai berhari-hari di level yang sama, sampai akhirnya menemukan pasangan bola yang tepat, saya bisa menyelesaikan level tersebut dan lanjut ke level berikutnya.
Sama seperti bisnis saya di d’BC Network, ada saat dimana saya bisa melewati level lancar, yaitu level konsultan 3%-9% saya bisa naik level terus tiap bulan. Tapi saat ini di level manager, dimana targetnya lebih besar, saya mengalami stuck hingga berbulan-bulan seperti sekarang.
Saya masih harus terus merekrut untuk menemukan core team baru. Yaitu, member-member yang memiliki tujuan yang sama di Oriflame. Member yang memilih Oriflame sebagai kendaraannya untuk mencapai impian hidupnya.
Namanya juga permainan, saya bebas memilih untuk tetap main atau berhenti main game Candy. Ini berlaku juga dengan bisnis Oriflame. Karena ini bisnis sendiri, tidak ada bos yang mengawasi dan memerintah. Jika tidak memiliki motivasi yang tinggi, bisa dengan mudah berhenti menjalankan bisnis ini.
Insya Allah, walopun sekarang lagi mentok saya masih mau terus jalanin Oriflame. Sebab saya udah yakin bener kalo Oriflame ini kendaraan yang tepat untuk membantu saya mewujudkan impian-impian saya. Hanya perlu kerja lebih keras lagi, usaha lebih maksimal lagi, doa dan ibadah juga perlu ditingkatkan lagi.
Kalo saya tetep sabar menjalani prosesnya, dengan ijin Allah saya yakin saya bisa. Amiiin…
Update Maret 2019: Saya masih menjalankan bisnis Oriflame tapi lebih banyak jualannya daripada merekrut. Bisnis terbaru saya sekarang adalah Bisnis ISC dengan produk utamanya barang kebutuhan dasar rumah tangga. Mau tau lebih banyak soal Bisnis ISC? Bisa kunjungi web berikut ini yaa.
Komentar
Posting Komentar