Day 11: Koleksi Buku Favorit Ratna
Pada hari kesebelas ini tema untuk tantangan menulis blog adalah barang yang dikoleksi di rumah. Udah pasti jawabannya buku.
Sudah lumayan banyak juga koleksi buku favorit saya. Sejak saya masih sekolah SD, ayah saya yang dulunya bekerja di perusahaan penerbit buku sering membawa pulang buku-buku reject yang tidak terpakai. Saya ingat dulu kami punya koleksi buku komik Tintin, dan puluhan buku novel saduran hasil berburu di toko buku bekas.
Kebiasaan mengoleksi buku terus berlanjut sampai saya sudah bisa beli buku sendiri. Bahkan sampai sekarang walaupun tidak lagi membeli buku sesering dulu.
Meski demikian, tidak banyak koleksi buku favorit yang saya simpan saat ini. Banyak diantaranya ada yang sudah saya loakin 😀 Ada juga yang dibuang karena rusak dimakan rayap, bahkan ada yang hilang raib entah kemana. Barangkali ada yang pinjam lalu lupa mengembalikan. Entahlah saya sendiri juga lupa.
Dari semua koleksi buku favorit saya itu, bermacam macam genrenya. Kebanyakan sih buku-buku novel. Dari kisah misteri Agatha Christie sampai novel roman Harlequin. Tidak cuma itu, novel bergenre sci-fi, fantasi, komik dan horor juga tidak terkecuali.
Tidak hanya novel dewasa, novel dan komik remaja juga saya suka. Bahkan seri Harry Potter juga punya koleksinya, baik edisi bahasa Indonesia maupun edisi bahasa Inggris. Harry Potter edisi bahasa Indonesia saya beli gantian bareng dengan adik-adik saya. Sementara yang edisi bahasa Inggris saya beli titip teman saya waktu belanja buku di luar negeri dan hanya punya sampai buku keempat saja.
Pada foto di atas, hanya ada 2 buku Harry Potter yang tidak ada karena lagi dibaca oleh Hanum, ga sempat saya ambil. Sementara buku satunya lagi hilang entah nyelip dimana.
Dari semua koleksi buku favorit saya yang berupa novel, hampir semuanya novel alih bahasa dari pengarang luar negeri. Hanya ada dua pengarang Indonesia yang saya baca bukunya. Yaitu seri Supernova-nya Dee Lestari dan Laskar Pelangi-nya Andre Hirata.
Ga tau kenapa saya dulu jarang beli buku novelis dari dalam negeri. Padahal banyak pilihan juga, selain penulisnya bagus-bagus, buku-bukunya pun best seller.
Sepertinya ketika di pasaran terdapat banyak pilihan novelis lokal, justru daya beli saya sedang menurun. Semakin kesini frekuensi membeli buku semakin berkurang. Terlebih lagi saat saya sudah berkeluarga, kebutuhan membeli buku lebih dikesampingkan. Kalah prioritas dengan kebutuhan utama seperti biaya pendidikan anak-anak dan kebutuhan rumah tangga lainnya.
Tidak hanya frekuensi membeli buku, jenis buku yang dibeli pun berubah. Yang tadinya lebih suka dengan buku-buku novel, sekarang lebih memilih buku-buku agama, parenting atau marketing. Itupun baru belanja kalo dapat lebihan yang lumayan dari jualan saya, atau dapat voucher gratis hasil ikutan survey online.
Buku-buku marketing, terutama buku-buku dari Billioner Store saya beli ketika ada promo atau penawaran pre-order sehingga saya bisa membelinya dengan harga yang jauh lebih hemat.
Sudah lama sekali sejak terakhir kali saya belanja buku. Sepertinya sudah waktunya untuk mampir ke toko buku nih. Yuk ah cuusss ke mal terdekat 😀 😀 #alasan
Catatan: Tulisan ini adalah artikel hari kesebelas 30 hari tantangan menulis blog oleh Blogger Perempuan Network. #bloggerperempuan #Day11 #BPN30DayChallenge2018
Komentar
Posting Komentar