Day 14: Bogor Kota Hujan Yang Sarat Kenangan Tak Terlupakan
Bogor yang dikenal dengan sebutan kota hujan, adalah kota kelahiran saya. Sekarang saya sudah tidak tinggal lagi di kota Bogor. Tepat tanggal 1 Januari 2006 saya pindah ke Kota Bekasi karena diboyong suami dan menjadi warga Bekasi sampai sekarang.
Meski sudah lama menjadi penduduk Bekasi, saya masih sering mengunjungi kota Bogor. Hampir setiap sebulan sekali saya pergi kesana. Apalagi karena ayah ibu saya masih tinggal disana, saya usahakan untuk bisa pulang mudik menengok orang tua Selain itu keluarga besar dari pihak ayah dan ibu saya juga banyak yang tinggal di Bogor, sehingga saya selalu menyempatkan diri ikut arisan keluarga sebagai sarana bersilaturahmi dengan keluarga.
Lagipula jarak Kota Bekasi – Bogor tidak terlalu jauh. Banyak akses menuju kesana dan mudah pula. Saya biasa menggunakan commuter line kalo hendak pergi ke Bogor karena aksesnya cukup dekat dari rumah.
Baca juga : Desain Stasiun Cakung Baru Yang Tidak Ramah Lansia
Kalau bercerita tentang Bogor kota hujan, pasti akan terlintas kenangan-kenangan yang tidak dapat saya lupakan. Saya menghabiskan 30 tahun hidup saya di Bogor. Kenangan masa kecil saya rasanya masih tergambar jelas dalam ingatan. Begitu pula dengan kenangan masa remaja bersama teman-teman sekolah dan kuliah, banyak hal yang kalau saya ingat kembali membuat saya tersenyum geli sendiri.
Dalam kenangan masa kecil saya, selain Bogor kota hujan, saya juga mengenang Bogor sebagai kota di dalam taman. Saya jadi teringat lirik lagu Hymne Bogor berikut ini.
Bogor kota indah sejuk nyaman
Bagai bunga di dalam taman
Slalu disinggahi wisatawan
Sungguh menarik perhatian
Disana banyak pemandangan dan peristirahatan
nan indah tenang serta damai
Disana aku dilahirkan dan aku dibesarkan
Di kota kesayangan
Iseng-iseng saya cari di youtube, lagu ini malah dibuat mars dengan irama yang penuh bersemangat. Penyanyinya walikota Bogor kang Bima Arya.
Saya ingat dulu jalan-jalan di dalam kota Bogor memang sesuai dengan lagunya. Di kiri kanan jalan banyak pohon besar yang dahan-dahannya menjulang saking rindangnya saling bersambung sehingga membentuk seperti terowongan besar. Membuat hawa sekitarnya menjadi teduh dan sejuk.
Saya juga ingat dulu ada teman sekolah saya yang nama belakangnya Buitenzorg, nama kota Bogor pada zaman kolonial Belanda. Buitenzorg diucapkan dengan ‘boit’n-zôrkh” artinya “tanpa kecemasan” atau “aman tenteram”. Sampai sekarang saya masih mengingat teman saya itu dengan jelas karena ciri namanya yang khas.
Baca juga : Reuni Perak SMPN 1 Bogor Angkatan 1991
Saya dulu tinggal di daerah Batutulis, tidak jauh dari lokasi Prasasti Batutulis berada. Saya kutip dari Wikipedia, Prasasti Batutulis ini merupakan peninggalan bersejarah dari jaman Kerajaan Pajajaran yang ditulis dengan aksara Sunda kuno. Meski tinggal dekat dengan lokasi prasasti bersejarah, saya belum pernah sekalipun berkunjung kesana. Ga tau juga tuh kenapa. Ga tertarik aja. Padahal lokasinya sangat mudah dijangkau terletak di tepi jalan Batutulis.
Dua belas tahun sudah saya meninggalkan kota Bogor. Kini sudah banyak perubahan-perubahan yang terjadi di kota Bogor. Bogor tidak lagi hanya dikenal dengan Kebun Rayanya yang luas, atau istananya yang megah. Ikon-ikon baru kota Bogor bermunculan menambah keindahannya. Seperti taman-taman kota yang semakin dipercantik. Lalu ada Lawang Salapan dengan 9 pilarnya yang tinggi kokoh terletak dengan gagahnya di seberang Tugu Kujang yang menjulang tinggi.
Namun dari sekian banyak ikon baru yang menambah keindahan kota, tidak hanya Bogor kota hujan sekarang juga dikenal dengan julukan Kota Seribu Angkot karena begitu banyaknya angkot di area Kota Bogor yang menyebabkan kemacetan dimana-mana.
Makanya kalo giliran saya berkunjung ke rumah orang tua saya, saya lebih banyak menghabiskan waktu di rumah untuk berkumpul bersama keluarga. Mau pergi kemana-mana malas, karena ga tahan dengan macetnya.
Meski begitu, buat saya Bogor kota hujan yang tetap ngangenin. Jika memungkinkan, saya mau menghabiskan masa tua saya nanti di kota kelahiran saya itu.
I love you Bogor ♥
Catatan: Tulisan ini adalah artikel ke-14 dari 30 hari tantangan menulis blog oleh Blogger Perempuan Network. #bloggerperempuan #Day14 #BPN310DayChallenge2018
Komentar
Posting Komentar