Nasihat Saling Berdamai dan Memaafkan
Masih dalam suasana lebaran, meski agak terlambat saya mau mengucapkan Selamat Idul Fitri 1443H Taqobalallahu minna wa minkum. Barokallahu fiikum. Mohon maaf atas segala kekhilafan.
Berkaitan erat dengan judul nasihat saling berdamai dan memaafkan, alangkah indahnya nasihat dari kisah dibawah ini. Rugi jika tidak menuntaskan membacanya hingga akhir.
Selamat membaca 🙂
Pada suatu hari, Rasulullah Sallallahu A’laihi Wassallam sedang berkumpul dengan para sahabatnya. Di tengah perbincangan dengan para sahabat, tiba-tiba Rasulullah Sallallahu A’laihi Wasallam tertawa ringan sampai terlihat gigi depannya.
Umar r.a. yang berada di situ, bertanya :“Apa yang membuatmu tertawa wahai Rasulullah ?”
Rasulullah Sallallahu A’laihi Wasallam menjawab : “Aku diberitahu Malaikat, bahwa pada hari kiamat nanti, ada dua orang yang duduk bersimpuh sambil menundukkan kepala di hadapan Allah Subhanahu Watta’la”.
Salah seorang mengadu kepada Allah sambil berkata : ‘Ya Rabb, ambilkan kebaikan dari orang ini untukku karena dulu ia pernah berbuat zalim kepadaku’.
Allah Subhanallau Watta’ala berfirman : “Bagaimana mungkin Aku mengambil kebaikan saudaramu ini, karena tidak ada kebaikan di dalam dirinya sedikitpun ?”
Orang itu berkata : “Ya Rabb, kalau begitu, biarlah dosa-dosaku di pikul olehnya”.
Sampai di sini, mata Rasulullah berkaca-kaca. Rasulullah tidak mampu menahan tetesan airmatanya. Beliau menangis.
Lalu, beliau Rasulullah berkata : “Hari itu adalah hari yang begitu mencekam, di mana setiap manusia ingin agar ada orang lain yang memikul dosa-dosanya”.
Rasulullah melanjutkan kisahnya.
Lalu Allah berkata kepada orang yang mengadu tadi : “Sekarang angkat kepalamu”.
Orang itu mengangkat kepalanya, lalu ia berkata : “Ya Rabb, aku melihat di depanku ada istana-istana yang terbuat dari emas, dengan puri dan singgasananya yang terbuat dari emas & perak bertatahkan intan berlian. Istana-istana itu untuk Nabi yang mana, ya Rabb ?
Untuk orang shiddiq yang mana, ya Rabb ?
Untuk Syuhada yang mana, ya Rabb ?”
Allah berfirman :
“Istana itu di berikan kepada orang yang mampu membayar harganya”.
Orang itu berkata : “Siapakah yang mampu membayar harganya, ya Rabb ?”
Allah berfirman : “Engkau pun mampu membayar harganya”.
Orang itu terheran-heran, sambil berkata :
“Dengan cara apa aku membayarnya, ya Rabb ?”
Allah berfirman : “CARAya, engkau MAAFkan saudaramu yang duduk di sebelahmu, yang kau adukan kezalimannya kepada-Ku”.
Orang itu berkata : “Ya Rabb, kini aku memaafkannya”.
Allah berfirman : “Kalau begitu, gandeng tangan saudaramu itu, dan ajak ia masuk ke surga bersamamu”.
Setelah menceritakan kisah itu, Rasulullah Sallallahu Waa’laihi Wasallam. berkata : “Bertakwalah kalian kepada Allah dan hendaknya kalian SALING BERDAMAI dan MEMAAFkan. Sesungguhnya Allah mendamaikan persoalan yang terjadi di antara kaum muslimin”.
(Kisah di atas terdapat dalam hadits yang di riwayatkan oleh Imam al-Hakim, dengan sanad yang shahih).
Saudara dan sahabatku tercinta,
Amalan hati yang nilainya tinggi di hadapan Allah adalah :
Meminta maaf, memberi maaf, dan saling memaafkan.
“Maka dari itu Maafkan diriku ya saudara dan sahabatku tersayang sekiranya pernah menyakitimu dalam perkataan dan perbuatan.”
Semoga kita bersama-sama masuk ke dalam SURGA nya Allah Subhanahu Wata’la” aamiin..
Salam persaudaraan dan persahabatan.
آمِيّنْ آمِيّنْ آمِيّنْ يَا رَبَّ العَـــالَمِيْن…..
Mohon maaf lahir bathin atas segala kesalahan dan kekhilafan🙏🙏🙏🙏🙏
Baca juga :
Komentar
Posting Komentar